CV. Rhestu Mandiri, alamat Jl. Raya Mangkang No.25 Tugu Semarang 50156 Phone (024)8663677 / 085842885000 / 087832885000 | PERDAGANGAN UMUM DAN PELAYANAN JASA : -Jasa Kontruksi dan Bangunan Sipil, -Jasa Laporan Pajak Perusahaan Dan Perorangan, -Jasa Catering dan Tata Boga, -Jasa Perijinan : NPWP,SIUP,TDP,CV,PT,IMB, dan HO | Menerima Anak Kos, dengan fasilitas : Kamar Mandi Dalam, Air Lancar, Lokasi Setrategis (Dekat dengan jalan raya)

Software Developer

Selasa, 03 Februari 2015

Begini Cara Hacker Menyerang Perusahaan

By on 22.22

Shutterstock
Ilustrasi peretas.
ahmadichsan11.blogspot.com — Peretas atau hacker diam-diam menyusup ke dalam sistem perusahaan dan mencuri data. Kejadian tersebut sering kali berlangsung tanpa disadari perusahaan yang bersangkutan, hingga akhirnya sudah terlambat.

Sebenarnya bagaimana cara peretas membobol jarigan tanpa diketahui pemiliknya? Achmad Arif dari HP Enterprise Securities menuturkan bahwa setidaknya ada empat tahap yang dilalui peretas dalam melancarkan aksinya.

1. Riset. Tahap awal ini memegang peranan sangat penting karena digunakan sebagai acuan langkah-langkah berikutnya. Peretas masa kini tak asalan-asalan dalam bertindak, tetapi diperhitungkan dengan saksama.

“Sebelum mereka penetrasi, biasanya dilakukan riset sangat dalam,” kata Arif dalam acara Media Gathering PT Virtus Technology Indonesia di Belitung, minggu lalu. Riset ini, lanjut Arif, bisa berupa observasi fisik, pencarian celah keamanan, dan lain sebagainya.

Dia mencontohkan riset selama sembilan bulan yang dilakukan para peretas sebelum membobol ATM penyelenggara jasa keuangan internasional, awal tahun ini. Hasilnya, 45 juta dollar AS dibawa kabur hanya dalam waktu beberapa jam.

2. Infiltrasi. Setelah riset, para peretas mulai beraksi dengan berupaya menembus jaringan target. Biasanya hal ini dilakukan melalui celah keamanan yang ditemukan.

“Infiltrasi ini bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang spesialisasinya adalah hacking,” kata Arif.

3. Mencari dan mengambil data. Begitu masuk jaringan, peretas mulai mencari data penting. Sasarannya adalah informasi sensitif, seperti PIN atau data keuangan.

Pengambilan data ini tidak hanya dilakukan satu kali. Dalam sebuah serangan, peretas bisa menanam program jahat yang bisa terus-menerus mencari data penting perusahaan.

4. Eksfiltrasi. Data-data penting yang berhasil ditemukan kemudian dikirim ke luar jaringan untuk diambil oleh peretas bersangkutan.

Program jahat alias trojan yang ditanam di infrastruktur target serangan bisa mencari dan mengirimkan data ke remote server secara kontinu sehingga peretas tidak perlu melakukan serangan lagi untuk memperoleh data tambahan.

Kendati penyusupan ini dilakukan secara diam-diam dan acap kali tak terendus perusahaan yang menjadi sasaran, Arif menambahkan bahwa sebenarnya bisa dilakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah kebocoran data.


“Begitu ada infiltrasi, bisa dilakukan blocking, intrusion prevention, sehingga setiap trafik keluar masuk jaringan diinspeksi untuk memastikan tak ada data sensitif yang keluar,” jelas Arif.

Program jahat yang ditanam pun, menurut Arif, sebenarnya bisa dideteksi memonitor anomali trafik. “Kita bisa lihat, misalnya ada yang aksesnya sering sekali dan sebagainya. Pada saat peretas masuk untuk mengambil data pun kita bisa proteksi dengan hardware security module,” pungkasnya.
Editor: A. Hidayatullah Ichsan

Jebolan Timnas U-19 Diplot Tampil di Asian Games 2018

By on 22.18

Direktur teknik timnas Indonesia sudah menyiapkan model latihannya

Oleh : Marco Tampubolon, Satria Permana
Jebolan Timnas U-19 Diplot Tampil di Asian Games 2018
Timnas U-19 saat bertemu Australia
VIVA.co.id - Pemain-pemain jebolan timnas Indonesia U-19 diproyeksikan memperkuat Indonesia pada Asian Games 2018. Direktur Teknik Timnas Indonesia, Pieter Huistra, sudah menyiapkan program yang akan dijalani oleh Evan Dimas dan kawan-kawan.
Huistra menyatakan tidak akan menyiapkan pemusatan latihan jangka panjang bagi alumni Garuda Jaya. Pemusatan latihan model ini sebelumnya pernah dijalani oleh Timnas U-19 sebelum tampil pada Piala Asia U-19 di Myanmar. Sayang, meski sudah berlatih selama setahun, Garuda Jaya, justru gagal melewati babak penyisihan grup.
Menurut Huistra, saat ini, metode ini sudah tidak efektif lagi dijalankan. Pasalnya, para pemain Garuda Jaya kini tersebar di klub-klub yang berlaga di Liga Super Indonesia (ISL).  "Mereka bisa berkembang lewat pertandingan di ISL dan uji coba. Yang pasti, TC jangka panjang tak bisa digelar saat ini," jelas pria Belanda berusia 48 tahun tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Badan Tim Nasional (BTN), Sefdin Syaifuddin, mengatakan, Huistra akan segera mengunjungi alumni Timnas U-19. Mereka akan berdiskusi terkait proyeksi Asian Games 2018 dan perjalanan Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu.

"Mereka akan menggelar diskusi. Isinya juga akan membahas masalah perjalanan di Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu," kata Sefdin, Rabu 4 Februari 2015. (ahi)