"Agama apapun pasti melarang perbuatan fitnah," kata Hatta.
(ahmadichsan11@gmail.com/Ahmad Ichsan)
"Saya sendiri termasuk yg tidak suka adanya negatif campaign, berpositif campaign sajalah. Fastabiqul khairat
(berlomba-lomba dalam kebaikan) saja," kata Hatta, saat menghadiri
acara Tabligh Akbar Politik Islam atau TAPI yang kedua dalam rangka Isra
Mi'raj 1435 H, Selasa 27 Mei 2014.
Hatta memberikan ceramah selama 30 menit dalam acara yang digelar di Masjid Agung Al-Ikhlas Kebayoran Baru, Jakarta selatan.
Hatta menegaskan, ajaran agamanya, Islam, melarang sama sekali black campaign, di mana saling menjelek-jelekan pihak lain. Menurutnya, hal itu merupakan perbuatan fitnah karena tidak berdasarkan fakta.
"Agama apa pun pasti melarang perbuatan fitnah. Janganlah engkau
mengolok sebuah kaum. Itu ada soal memperolok-olok dan aib seseorang
itu, dalam Islam sebaiknya kita menutupi," tuturnya.
Selain itu, Hatta mengklarifikasi mengenai status kewarganegaraan
Calon Presiden Prabowo Subianto yang diisukan berkewarganegaraan
Yordania. Menurut dia, bahwa hal tersebut tidak benar. "Itu adalah black campaign," kata dia.
Sebelumnya, beredar isu bahwa Prabowo memiliki kewarganegaraan
ganda, yakni Indonesia dan Yordania. Ihwal ini langsung diklarifikasi
oleh Komisi Pemilihan Umum yang menegaskan para pasangan kandidat
peserta Pemilihan Presiden 2014 tidak ada yang memiliki kewarganegaraan
ganda.
Tim advokasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburokhman, juga
telah melaporkan kampanye hitam dan fitnah kepada Prabowo Subianto ke
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia.
Isu itu diketahui kerap disebarkan melalui layanan pesan singkat, broadcast BlackBerry Messenger, dan blog internet. Hal itu, dinilainya sebagai cara untuk menjegal pencapresan Prabowo.
"Pada Pilpres 2009, Prabowo dinyatakan memenuhi syarat sebagai
cawapres pasangan Megawati Soekarnoputri. Saat itu, semua dokumen
persyaratan, termasuk keterangan berkewarganegaraan Indonesia telah
dinyatakan sah oleh KPU," jelas Habiburokhman, salah satu ketua di
Partai Gerinda. (A.Hidayatullah Ichsan)
0 komentar:
Posting Komentar