CV. Rhestu Mandiri, alamat Jl. Raya Mangkang No.25 Tugu Semarang 50156 Phone (024)8663677 / 085842885000 / 087832885000 | PERDAGANGAN UMUM DAN PELAYANAN JASA : -Jasa Kontruksi dan Bangunan Sipil, -Jasa Laporan Pajak Perusahaan Dan Perorangan, -Jasa Catering dan Tata Boga, -Jasa Perijinan : NPWP,SIUP,TDP,CV,PT,IMB, dan HO | Menerima Anak Kos, dengan fasilitas : Kamar Mandi Dalam, Air Lancar, Lokasi Setrategis (Dekat dengan jalan raya)

Software Developer

Selasa, 24 Juni 2014

Kisah Tragis Remaja yang Terjebak di Tubuh Balita

By on 15.19
Dia menderita penyakit langka Morquio.
Ahmad Hidayatullah Ichsan (Smg)
Enola Halleron, penderita penyakit langka Morquio. (www.alimdaad.co.uk)
Enola Halleron, penderita penyakit langka Morquio. (www.alimdaad.co.uk)

ahmadichsan11.blogspot.com - Namanya Enola Halleron, sekilas dia terlihat seperti anak berusia tiga tahun. Tubuhnya mungil. Wajahnya imut. Tapi sebenarnya, dia sudah berusia 10 tahun.

Pada usia 2,5 tahun, Halleron didiagnosis menderita Morquio, penyakit langka yang hanya menimpa 1 dari 640.000 orang. Morquio sendiri adalah jenis penyakit yang akan diderita seumur hidup dan belum ada obat penyembuhnya.

Mereka yang mengidap penyakit ini tidak dapat tumbuh tinggi seperti anak-anak lain pada umumnya. Bahkan seumur hidupnya, Halleron akan terus terperangkap di tubuh balita. Pasalnya, abnormalitas pada metabolisme karbohidrat di tubuh penderita Morquio membuat mereka mengalami cacat tulang.

Dokter memvonis Halleron dengan Morquio setelah melihat kelainan pada pinggul Halleron. Setelah diteliti lebih lanjut, dokter memastikan gadis kecil tersebut mengidap Morquio.

Dilansir NY Daily News, pengidap Morquio biasanya tidak berumur panjang. Maksimal mereka hanya bertahan hidup hingga usia 30 tahun. Bahkan gadis kecil ini juga berisiko menderita gangguan tulang, di mana saat usia remaja ia akan mengalami kelumpuhan.

Karena tubuhnya yang kecil, mau tidak mau Halleron menggunakan pakaian anak-anak usia 2-3 tahun. 

"Orang-orang memperlakukannya seperti bayi dan menatapnya di jalanan, tetapi saya hanya bisa mencoba dan menjelaskan kepadanya bahwa orang-orang itu hanya tidak tahu yang sebenarnya," jelas sang ibu. (ahi)

@ Ichsan Blog's

0 komentar:

Posting Komentar