CV. Rhestu Mandiri, alamat Jl. Raya Mangkang No.25 Tugu Semarang 50156 Phone (024)8663677 / 085842885000 / 087832885000 | PERDAGANGAN UMUM DAN PELAYANAN JASA : -Jasa Kontruksi dan Bangunan Sipil, -Jasa Laporan Pajak Perusahaan Dan Perorangan, -Jasa Catering dan Tata Boga, -Jasa Perijinan : NPWP,SIUP,TDP,CV,PT,IMB, dan HO | Menerima Anak Kos, dengan fasilitas : Kamar Mandi Dalam, Air Lancar, Lokasi Setrategis (Dekat dengan jalan raya)

Software Developer

Minggu, 29 Juni 2014

Paparan Hatta Normatif, Dulu Waktu Jadi Menteri Apa yang Dikerjakan?

By on 20.50


Senin, 30 Juni 2014 | 09:33 WIB
HERUDINCalon Wakil Presiden nomor urut 2, Jusuf Kalla (kiri) bersama calon Wakil Presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa (kanan) dan moderator, Dwikorita Karnawati, saat debat di Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014). Tema debat cawapres malam ini adalah 'Pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK'. TRIBUNNEWS/HERUDIN
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kala, Nusyirwan Soejono menilai, paparan yang disampaikan cawapres Hatta Rajasa dalam debat cawapres, Minggu (29/6/2014) malam, cenderung normatif dan tidak implementatif. Salah satu hal yang dikritisi Nusyirwan adalah janjinya yang akan menganggarkan Rp 10 triliun untuk pengembangan riset dan teknologi. Menurut dia, janji itu mengawang-ngawang dan tidak realistis untuk dikerjakan.

"Hatta tahu bagaimana kondisi APBN saat ini, terus menerus defisit. Dia tidak menjelaskan bagaimana caranya mendapatkan anggaran sebesar itu. Saat ini saja di APBN 2014 terjadi pemotongan anggaran di sejumlah sektor kegiatan," kata Nusyirwan melalui siaran pers, Minggu (29/6/2014) malam.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga mengkritik Hatta yang menggembar-gemborkan kinerjanya sebagai mMenteri, saat debat kandidat. "Hatta tidak bisa mengklaim Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang merupakan kerja bersama menjadi hasil kerja individu," jelas Nusyirwan.

Anggota Komisi V DPR itu mengatakan, dalam melaksanakan MP3EI sudah dibentuk sebuah Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia yang bertugas melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan, serta melakukan evaluasi.

"Dari sisi penyampaian materi debat, memang cawapres Hatta tampak meyakinkan, tetapi implementasi apa yang sudah dikerjakan selama duduk di Kabinet tidak tampak," ujarnya.

@ Ichsan Blog's

0 komentar:

Posting Komentar